Berkunjung ke Danau Matano, Danau Terdalam di Asia Tenggara


Menyebut bagian kawasan benua, seakan tulisan ini menceritakan kunjungan lintas negara. Padahal tidak. Ini perjalanan domestik saja lho.  Danau ini terletak di Provinsi Sulawesi Selatan. Jelas saja, tidak perlu paspor untuk berkunjung ke Matano, danau terdalam di Asia Tenggara.

Danau Matano mungkin tidak berada di urutan teratas ketika ada kuis untuk menyebutkan nama-nama danau di Indonesia. Namanya masih kalah terdengar dibandingkan Danau Toba atau Danau Kelimutu, misalnya. Saya juga baru kembali mengulik informasi tentang Danau Matano ketika pindah ke Sulawesi Selatan di medio 2020.

Padahal, nama Danau Matano sudah saya kenal sejak sekolah dasar, entah di buku paket IPS atau buku RPUL (buku legend bagi sebagian warga milenial ~yang nggak tahu apa-itu-buku-RPUL bisa browsing yaa…).😁😁 

Di masa awal tinggal di Makassar, saya suka menelusuri peta Sulsel untuk orientasi wilayah sekaligus mencari destinasi wisata. Prinsipnya, mumpung tinggal di kampung orang, gunakan kesempatan untuk jalan-jalan. Kalau nanti pulang kampung atau pindah lagi, belum tentu bisa main ke tempat ini.

Sulsel kaya dengan destinasi jalan-jalan yang sudah terkenal, seperti wisata budaya di Tana Toraja dan pantai-pantai indah di Bulukumba. Namun, peta Kabupaten Luwu Timur juga menarik perhatian saya. Di peta daerah yang berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Tenggara ini ada tiga danau yang cukup luas, yakni Danau Matano, Danau Towuti, dan Danau Mahalona (nama yang ketiga mirip dengan pulau cantik dekat Kota Makassar, yakni Pulau Samalona).



Dalam peta di atas, warna biru di titik destinasi (Danau Matano) cukup luas kan? Nah spot biru kecil di bawahnya adalah Danau Mahalona, dan yang paling bawah adalah Danau Towuti. Oh ya, kami pernah mampir sebentar ke Danau Tempe  (spot biru dekat Kota Sengkang). Duluan ke Danau Tempe karena jaraknya lebih dekat dari Makassar. Nah tiga danau itu kan jauh ya...

Langsung dong mengulik internet, ada apa sih di danau-danau itu? 

Pencarian pertama adalah tentang Danau Matano dan saya langsung mendapatkan informasi yang sangat menarik.  Ya itu tadi,  Matano adalah danau terdalam di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Informasi yang langsung menumbangkan perkiraan saya selama ini. Sebagai mantan penduduk Sumatera Utara, saya memegang asumsi kalau danau terdalam di Indonesia adalah Danau Toba. Eh ternyata bukan…

Oh ya, dalam bahasa lokal setempat, yaitu Bahasa Dongi, Matano berarti mata air. Ini mengacu pada keberadaan mata air di danau tersebut.

Meskipun dekat dengan barisan Pegunungan Verbek, Danau Matano merupakan danau tektonik. Artinya, danau ini terbentuk akibat pergeseran lempeng bumi di masa sangat lampau. 

Dari situs indonesia.go.id disebutkan, Danau Matano memiliki luas sekitar 16.000 hektare dengan panjang 28 km dan lebar 8 km. Kedalaman rata-rata Danau Matano sekitar 30 meter. Namun, titik terdalam bisa mencapai 590 m, melebihi Danau Toba (Sumut) yang sedalam 505 m dan Danau Poso (Sulteng) 450 m. Sebagai danau terdalam di Asia Tenggara, Danau Matano merupakan danau terdalam ke-delapan di dunia.

Hhhm, otak saya sulit mengimajinasikan proses geologi yang mengakibatkan terbentuknya danau selebar dan seluas ini. Kira-kira danau ini langsung terbentuk dalam sekali-dua kali pergeseran lempeng bumi atau akibat akumulasi pergeseran selama berjuta-juta tahun ya? 

Danau Matano tidak hanya menawarkan pemandangan permukaan dan kedalaman air yang indah. Tempat ini juga punya daya tarik wisata sejarah dengan penemuan berbagai peninggalan peralatan logam dari masa lampau. Beberapa artikel wisata menyebut keberadaan beberapa pulau kecil (tanpa penghuni). Danau Matano juga memiliki beberapa gua yang berada di bibir danau. 

Oh ya, Danau Matano juga dikenal dengan keberadaan flora dan fauna endemik. Salah satunya adalah ikan Buttini, yang sering disebut ikan purba karena penampakan fisik yang cukup seram. Ikan berwarna kecoklatan ini masih terjaga keberadaannya lho..Bahkan, ikan Buttini sempat menjadi makanan favorit masyarakat sekitar Danau Matano.


ikan-buttini
gambar dari yotube

Hmmh… informasi di atas meyakinkan saya kalau danau ini wajib dikunjungi!

Secara administrasi, Danau Matano terletak di Desa Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur. Meski satu provinsi, Luwu Timur lumayan jauh dari Makassar. Google map menunjukkan jarak Makassar ke Malili (ibu kota Luwu Timur) adalah 542 km dengan waktu tempuh kurang lebih 12 jam. Sedangkan dari Malili ke Sorowako kurang lebih 50 km dengan waktu tempuh sekitar satu jam. 

Waktu tempuh jelas dipengaruhi kondisi jalan. Jangan bandingkan dengan waktu tempuh antar-kota di Pulau Jawa (dan Sumatera) yang sudah terhubung oleh jalan bebas hambatan. Sementara di Sulawesi Selatan, jalan tol baru ada di Kota Makassar.

Dengan jarak tersebut, rasanya akan sangat melelahkan jika harus ditempuh dalam sehari. Apalagi saya belum bisa menyetir, jadi suami selalu menjadi single driver dalam setiap perjalanan jauh. Akan lebih masuk akal jika istirahat menginap di perjalanan. Namun, kalau mau naik bus, ada kok jurusan Makassar - Malili (tapi saya nggak tahu ~ dan maaf karena nggak cari tahu~ jadwal serta titik keberangkatannya). 

Bagi yang mau cepat, bisa mencari informasi alternatif jalur udara. Saya juga baru tahu sih kalau ada Bandara Andi Djema di Massamba (Kabupaten Luwu Utara) yang masih berjarak sekitar tiga jam dari Sorowako. Bahkan di Sorowako ada bandara kecil yang semula milik PT Vale Indonesia dan sudah diserahkan ke Pemerintah Provinsi Sulsel. Tetapi saya tidak yakin untuk menuliskan jadwal penerbangan dari Makassar ke dua bandara tersebut. Dengan status bandara perintis, mana tahu jadwalnya berubah-ubah kan… 

Sudah pasti, jalur udara tak akan kami pilih. Selain lebih mahal, nanti mesti sewa mobil selama di sana. Beberapa alasan membuat niat dolan ke Danau Matano mandeg lama di level wacana. Puji Tuhan, wacana itu akhirnya terlaksana di libur Lebaran 2023 lalu. Cerita perjalanannya saya tulis di sini yaaa…

Berdasarkan pencarian di internet, ada beberapa titik wisata di Danau Matano. Namun, kami sengaja tidak menentukan untuk main ke titik pantai tertentu. Pokoknya jalan saja, toh niatnya “sekadar” menjejak di Danau Matano, tidak ada tujuan spesifik ke bagian tertentu.Titik mana aja boleh…

Keputusan yang tidak salah.

Meski berstatus desa, Sorowako juga terkenal sebagai kota tambang (mining town). Di sini memang terletak lokasi tambang nikel PT Vale Indonesia. Kami berkeliling seputaran Sorowako yang bersih dan rapi. Saya merasa agak aneh sih dengan status "desa." Dari tata letak dan fasilitas, sudah layaknya kota sih. Kalau ada "daerah istimewa", mungkin Sorowako itu "desa istimewa" kali yaa…Entah deh, saya kurang paham soal kriteria administrasi wilayah.




Selepas lewat Bandara Sorowako, kami terus melaju hingga sampai di sebuah pos yang dijaga satpam. Di dalam tampak rumah-rumah dengan model dan ukuran yang sama berjajar rapi. Kami yakin itu adalah kompleks perumahan pekerja tambang. Sempat ada keraguan untuk masuk, bisa jadi khusus untuk warga kompleks atau harus jelas mau berkunjung ke tempat siapa. Tapi coba aja deh…kalaupun nggak boleh, ya udah tinggal putar balik toh. 

Eh ternyata boleh masuk tanpa ditanya-tanya keperluannya. Malah lupa foto-foto kompleksnya huhuhu. Tapi banyak kok di Youtube, salah satunya dari channel Deel Packer di bawah ini :



Kami pun berkeliling seputar kompleks perumahan. Bangunan rumah panggung dari kayu rapi berjajar. Tak seperti kompleks perumahan yang dempet satu sama lain, masing-masing rumah dipisahkan oleh halaman samping kanan-kiri. Jangan bayangkan rumah-rumah panggung yang kumuh dan alakadar yaaa... Di sini rumah panggungnya bagus dan bersih dengan pohon-pohon hijau yang rindang. Hhm..sepertinya nyaman tinggal di sini.

Di dalam kompleks perumahan terdapat bangunan sekolah yang terlihat rapi dan modern. Saya sedang membaca papan nama sekolah Yayasan Pendidikan Sorowako ketika selintas mata langsung tertumbuk pada pemandangan air yang luas di belakang gedung sekolah itu. Waw…kejutan! Ternyata kompleks perumahan ini tepat berada di tepi Danau Matano. 

Udah deh, mampir sini aja, gosah ribet cari titik lainnya.

Kami celingak-celinguk mencari loket masuk, tapi nihil. Ternyata memang gratis. Suami langsung parkir aja di tempat yang tersedia. Tepi danau terbilang dekat dari lokasi parkir. Saya melihat tulisan di tepi danau, ternyata tempat itu adalah Pantai Ide. Ini adalah satu titik wisata Danau Matano yang sudah pernah saya baca di internet. 

pantai-ide-sorowako
Pantai Ide





Pantai ini dilengkapi jalur jalan kayu ke arah danau yang lumayan panjang. Kami berempat langsung menyusur jalan itu untuk melihat perairan danau. Waaah, airnya bening lhoooo… 

Pengunjung pantai tidak ramai. Mungkin karena saat itu masih bulan puasa (hari terakhir), orang-orang memilih untuk persiapan malam takbir.  Beberapa artikel menyebut keberadaan sarana permainan anak-anak seperti bebek air, banana boat, dan kano. Namun, mungkin juga karena faktor puasa, saat itu tak satupun terlihat keberadaannya. Entah ketika libur lebaran atau hari biasa.

Si bungsu Elo langsung kepengin cepat-cepat nyemplung. Apalagi, di sore itu ada juga beberapa anak-anak yang sudah lebih dulu berenang. Sementara si Elo sudah bulat niat untuk berenang, si kakak Mas Ale masih antara ingin dan tidak. Dia melihat ke sekeliling, toilet untuk ganti baju lumayan jauh dari bibir pantai. Tapi akhirnya dia nyemplung juga dengan keputusan untuk ganti baju di mobil. Di bagian pinggir, kedalamannya masih seleher Elo, sekitar 1,2 meter-lah. Makin maju ke danau jelas makin dalam, tetapi ada tali-tali di seputaran jembatan kayu, jadi bisa buat pegangan. Jadi tak terlalu khawatir kalau bocil maju ke tempat yg lebih dalam.

Dengan area yang luas, berenang di Pantai Ide seperti berenang di laut dengan air tawar.  Namun, bening dan segar air memberi sensasi  berenang di kolam renang. Bedanya, “di sini tidak bau kaporit,” kata Elo mengundang senyum seorang pengunjung. Haha, danau alami mana butuh kaporit.

Sejujurnya saya juga pengin sih ikut  mandi-mandi di danau Matano. Namun, saya males urusan ganti baju. Sembari menunggu anak-anak berenang, saya dan suami duduk-duduk di jalan kayu sembari menyelupkan kaki ke danau. Hmhh… thankful to the Lord, akhirnya sampai juga di tempat ini.

Kunjungan ini rasanya sudah cukup memuaskan rasa penasaran meski tak ada aktifitas menyusur danau dengan perahu atau menyantap ikan buttini yang katanya enak itu. 

Kami beranjak pergi ketika hari beranjak sore. Di langit barat tak ada sunset yang indah. Namun, itu tak membuat hati kami gundah. Terima kasih Danau Matano, telah menerima kunjungan kami dengan ramah. (LSD)


 


31 komentar untuk "Berkunjung ke Danau Matano, Danau Terdalam di Asia Tenggara "

  1. Di Sulawesi Selatan banyak pantai dan danau bagus yaaa... Tapi namanya aja di Indonesia, mana sih yang gak bagus pemandangannya (ehm). Asal siap menyediakan waktu dan dana, dan mencari2 tahu tempat mana yang indah pemandangannya. Apalagi kalau belum byk yg tahu, jd menikmati tambah senang...ditemenin keluarga pula... lengkap deh senengnya

    BalasHapus
  2. Aku juga baru tau danau matano, padahal nggak kalah cantik dengan danau Toba, kalau ke sana lewat jalur udara, bisa langsung atau harus transit dulu ya? Pengin ke sana airnya bening hingga warnanya seperti pantulan langit yang biru

    BalasHapus
  3. Wah baru tahu ada danau Matano di Sulawesi Selatan ini.
    Biasanya kan kalau danau ya kepikirnya langsung Danau Toba.
    Aku tadi pas lihat foto si kakak berenang mikir, ih berani banget itu. Ternyata kalau area berenang di pantainya nggak terlalu dalam ya. Jadi masih aman buat berenang anak-anak juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Padahal termasuk danau terdalam loh. Saya jd deg2an kalo ke sana. Soalnya pernah main ke danau kecil dekat rumah, si sini jadi tempat ternak ikan gitu. Kalau main ke keramba kudu naik perahu kecil dan saya takut pas liat ke airnya. Kayak dalam gitu, kecemplung gak lucu nih makanya pas baca kalau mbak lagi main ke danau terdalam, woaaa keren

      Hapus
  4. Wah sepertinya aku baru denger sih Danau Matano, emang selama ini tahunya cuma Danau Toba aja padahal mah banyak juga danau dan tempat wisata yang gak kalah indah di Indonesia yaaah. Berenang di Pantai Ide berasa syeger dan gak bau kaporit yaah, beda sama di kolam renang hehehe

    BalasHapus
  5. Wah kalau saya sih pasti dah nyemplung, Mba... xixixi... secara itu jarang sekali didapat di Jabodetabek. Danau bening dan luas. Kolam renang alami tanpa kaporit.. hahaha

    BalasHapus
  6. Duh kebayang segernya berenang di pantai ide, air tawar, jernih pula. Terus dikelilingi pemandangan perbukitan hijau.

    Saya baru tahu keberadaan danau matano mbak, dan ternyata dau terdalam di Asia Tenggara. Di Malang tuh ada daerah yang nama jalannya nama danau-danau, tapi kok nggak ada danau matano ya

    BalasHapus
  7. Wah titik terdalamnya 590 meter..asli aku baru tahu kalau danau terdalam di Asia Tenggara adalah Danau Matano...
    Dan kebayang segarnya berenang di sini..karena airnya tawar..ga asin dan ga bau kaporit, asyiiik!!

    BalasHapus
  8. Weih, bangga banget kita punya danau terbaik. Gak nyangka di sana ada ikan buttini si ikan purba ya. Duh kalau saja dekat, harus nabung banyak nih dari Jawa mau ke sana... Semoga ada rezeki nya
    Aamiin.

    BalasHapus
  9. Lho ternyata dalem banget yah, masih jauh sama Danau Toba lho. Apalagi ada flora dan fauna endemik. Emang Danau Matano ini terlalu cantik untuk dilewatkan. Semoga suatu hari bisa ada rejeki mampir ke sini yah mba.

    BalasHapus
  10. Aksennya jauh juga ya mba dari Makassar tapi termanjakan dengan kondisinya walau namanya desa tapi bak kota. Btw sama dengan aku kalo pengen berenang paling malas urusan ganti baju. Hehhe

    BalasHapus
  11. Aku pikir juga danau Toba lhoo mbak sebagai danau yang terdalam, ternyata malah ada di Sulawesi. Asik juga bisa nyemplung-nyemplung gini. Asal gak terlalu ke tengah, masih gapapa ya mbak?

    BalasHapus
  12. Saya baru tau nih danau matano ini danau terdalam di asia tenggara, dulu memang engga suka pelajaran ips, hehehe... Seru ya berenang di sana, ada talinya juga jadi enggak perlu khawatir...

    BalasHapus
  13. viewnya baguss bagnet, mbak. envy molly pingin ke sana juga melihat2 danaunya yg ciamik. tapi dalem banget gak ya di bagian tengah? jadi agak seremm juga kalo berenang ke tengah2 mesti hati2

    BalasHapus
  14. Uwow danau Matano sangat luas dan dalam ya. Ngebayanginnya aja udah sueneng banget rasanya. Trus soal Sorowako, aku pernah dengar nama daerah itu saat pelajaran IPS di SD, Sorowako daerah penghasil Nikel hehe..Wah, jadi pengin suatu saat bisa kesana.. :)

    BalasHapus
  15. Selama ini yang saya tau danau terdalam di Indonesia adalah Danau Toba hehehe... ternyata salah yaa..
    Saya baru dengar Danau Matano ini, malah lebih tahu Danau Tempe (mungkin karena namanya unik ya, sama dengan nama makanan hehehe).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asumsi kita terbantahkan data ya mbak hehehe

      Hapus
  16. Aku baru tahu tentang danau matano ini apalagi danau yang terkenal ya aku jadi pengen ikutan nyemplung ke sana dan mandi tapi aman gak ya hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aman kalo di pinggir aja mbak. Tp katanya bisa diving juga kok

      Hapus
  17. Indonesia Timur emang kaya da banyak mutiara keindahan. Cuma karna jauh dan mahal ditransport kita tuh gak bisa dnrhan mudah m sana ya ,aku aja belu. Ada kr Sulawesi. Kalan waktu main ke Bnegkulu ya Mb ada danau dendam tak sudah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku lama tinggal di sumut tp dulu ga main ke bengkulu ...huhuhu

      Hapus
  18. Ceritanya kak Lis sama banget nih..sama masku yang abis ke PT Vale Karena urusan pekerkaan.
    Ceritanya salah satu alat yang penting dari PT Vale ngadat.

    Kerja sekalian lap foto Danau Matano..keren dan Indah bangeett..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah...mamas ada kerjaan di PT Vale. Kesananya naik pesawat smp sorowako ya?

      Hapus
  19. Aku baru denger tentang danau matano ini. Tempatnya cakep banget sih maaaak, airnya bersih, tempatnya juga ke bangeeeeet

    BalasHapus
    Balasan
    1. Airnya bening kek artis drakor hehehe

      Hapus
  20. baru tahu si Danau Matano. Kemungkinan memang ada di RPUL yang isinya seperti gunung tertinggi, danau terdalam, atau semacamnya, hihi...
    kalau lihat di peta malah mepet Sulteng yah.
    kedalamannya sampai 590 m, wow itu dalaaaam banget. Wondering penyelam bisa masuk sampai berapa meter yah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mmg suda perbatasan sama sulteng ini..

      Hapus
  21. Ya Allah kalau pas gini tuh jadi berasa banget ya kalau Indonesia itu luas. Bayangkan masih satu provinsi aja jaraknya jauh begini hehehe. Ga kayak Singapore Malaysia deket banget udah pindah negara

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau kita tinggal di perbatasan darat dg Malaysia atau Timor Leste, keluar dikit jg sudah keluar negeri yaa..eh iya masih punya satu perbatasan lagi : PNG 😀

      Hapus
  22. udah lama ga main ke danau, masukin wish list dulu :D

    BalasHapus
  23. Baca judulnya, kukira di luar negeri Mak. Aku malah baru tahu tentang Danau Matano ini, dan ternyata danau terdalam ya? Kukiran Dana Toba itu danau terdalam di Indonesia, ternyata ada Danau Matano yang lebih dalam bahkan se Asia Tenggara.

    BalasHapus

Terima kasih atas kunjungannya. Mohon tidak meninggalkan link hidup dalam komentar ya :)