Didatangi Petugas PLN (?) Mau Mengganti Meteran, Penipuan-kah?




Tulisan ini mengandung prasangka buruk dan saya klarifikasi dengan update post di TAUTAN INI.

....,............


Rabu (20/7), saat pulang dari menjemput Elo dari les, saya melihat BJ di depan rumah Bapak bersama seorang pria bertubuh tinggi besar. Bapak (sengaja tidak saya sebutkan namanya) adalah pemilik rumah yang kami kontrak saat ini. Rumah Bapak dengan rumah yang kami tinggali saling membelakangi. Tumben BJ ada di situ, apakah pria itu tamu bapak? Tapi mengapa suami saya juga di situ?


Jadi kepo dong…


Saya melambatkan sepeda motor untuk bertanya. Singkat cerita, pria itu mengaku sebagai staf PLN yang bertugas untuk mengganti kWh meter listrik di rumah yang kami tinggali. Semula, dia langsung menuju ke rumah dan bertemu BJ. Berhubung kami hanya mengontrak, BJ mengajak orang tersebut ke rumah bapak. BJ beberapa kali mengetuk pintu, tapi tak ada jawaban dari dalam rumah. Ketika saya ketuk dari pintu samping, putri bapak mendengar. Ternyata bapak ada di rumah.


Dari rumah bapak, saya bergeser ke rumah tinggal kami. Di depan rumah, saya mendapati sebuah sepeda motor matic terparkir. Pasti sepeda motor orang tadi. Di bagian pijakan kaki,  ada susunan kotak karton berwarna coklat. Ooo.. itu kWh meter baru yang mau dipasang?

Saya masuk ke rumah. Di luar, sayup-sayup terdengar perdebatan bapak, BJ, dan petugas PLN (?). Sengaja saya pakai tanda tanya untuk memenuhi azas praduga tak bersalah 😀


Intinya, bapak dan BJ mempertanyakan keharusan ganti kWh meter. Ya wajar sih kalau bapak dan BJ merasa ganjil, saya pun demikian. Lha wong, dua tahun tinggal di situ, nggak pernah ada masalah dengan kWh meter. Masa mau diganti begitu saja, tanpa pemberitahuan. Sekarang, banyak penipuan dengan rupa-rupa modus. Mending tetap waspada ya kan?


Sepengalaman dulu waktu tinggal di Medan, kWh meter listrik di rumah kontrakan kami memang pernah bermasalah. Waktu itu, kami baru sekitar dua bulan tinggal di rumah itu. Suatu siang, dua orang petugas PLN datang ke rumah. Mereka menginformasikan jika kWh meter listrik kami diperlambat. Tindakan tersebut ilegal karena menyebabkan PLN rugi.


Petugas mengatakan, kWh meter harus diganti dari paskabayar menjadi kWh meter token. 

Saat itu, saya dan suami juga kontak pemilik kontrakan. Setelah dikonfirmasi ke kantor cabang PLN, memang benar kWh meter di rumah itu sempat diutak-utik. Kalau diurut kronologisnya kejanggalan tarif listrik, tampaknya dilakukan oleh penghuni kontrakan sebelum kami. Singkat cerita, kWh meter diganti, dan ibu pemilik kontrakan harus membayar denda. Cerita selengkapnya ada di bawah ini :


Baca :

Periksa Meteran Listrik Anda (1)

Periksa Meteran Listrik Anda (2)


Pada kejadian waktu itu, petugas PLN datang menggunakan mobil dengan cat identitas PLN di badan kendaraan. Bahkan, mereka juga datang disertai petugas kepolisian (yang katanya buat jaga-jaga kalau empunya rumah melakukan perlawanan). Berbeda dengan kejadian yang saya ceritakan ini. Orang yang mengaku petugas itu datang sendirian dengan hanya mengendarai sepeda motor. Memang sih, dia pakai rompi dan helm kas petugas teknis. Bahkan, saya sempat melihat ketika orang tersebut menunjukkan surat tugas. Surat yang kop-nya biro teknis (bukan PLN) tapi ada tanda tangan pejabat PLN di bagian bawah. 


Ketika bapak dan BJ mempertanyakan surat yang bukan ber-kop PLN, orang itu berkilah kalau mereka adalah rekanan PLN. Mereka mengganti kWh meter berdasarkan hasil pendeteksian di sistem PLN. Masalahnya, orang itu juga tidak bisa menjawab daftar rumah mana saja yang meterannya perlu diganti. Muter-muter gitu lah ngomongnya… 


Sembari mereka masih berdebat, saya buka google. Saya ketik kata kunci,  petugas PLN ganti meteran modus penipuan. Langsung dong keluar beberapa artikel yang menceritakan situasi persis dengan yang sedang terjadi di depan rumah : orang yang mengaku petugas PLN datang ke rumah, lalu menginformasikan tentang penggantian kWh meter. Alasannya, kWh meter sudah tua atau terdeteksi ada kerusakan. Ujung-ujungnya ya minta uang penggantian lah… Dalam kejadian di rumah tinggal kami, sepertinya belum sampai pembahasan soal uang sih. Makanya, di judul saya pakai tanda tanya.


Sementara saya browsing, debat terus berlanjut. Tampaknya, orang itu terus memaksa, sampai-sampai bapak menyebut nama instansi tempat beliau bekerja. Bapak memang bekerja di salah satu instansi yang berhubungan dengan hukum. Sebenarnya, tidak masalah kalau kWh meter memang harus diganti. Masalahnya, gelagat orang itu tampak mencurigakan. 


Menghadapi bapak dan BJ saja, orang itu masih bisa ngotot. Mana badannya lumayan tinggi besar, perawakan yang cukup mengintimidasi (menurut saya sih). Saya jadi membayangkan kalau dia mendatangi rumah yang penghuninya kurang informasi atau kurang mental atau sedang kurang waspada. Tiga kondisi yang empuk banget untuk dimangsa penipu.


Baca : Saudaraku Tertipu Shopee


Mending kalau penggantian kWh meter “hanya” merugikan sejumlah uang. Bagaimana kalau sampai berakibat pada keamanan instalasi listrik lalu mengakibatkan hal lain yang lebih berbahaya? Kebakaran misalnya.


Ujung-ujungnya sih, bapak tetap menolak penggantian kWh meter. Akhirnya, orang itu pergi menuju rumah lain. Tapi di sana juga tidak lama, mungkin juga ditolak.


***


Kejadian itu membuat saya jadi mencari info tentang penggantian kWh meter rusak. Ya gitu deh, kalau sudah ada kejadian, baru merasa perlu cari info. 


Saya buka website PLN, tapi tidak berhasil menemukan info yang saya maksud. Dari dunia-energi.com, saya menemukan artikel yang menjelaskan jika PLN memang punya program untuk mengganti kWh meter pelanggan. Kriteria kWh meter yang perlu diganti adalah usia, yakni jika meteran sudah di atas usia 15 tahun (kWh meter paska bayar) dan usia 10 tahun (kWh meter token).


KWH meter juga perlu diganti jika rusak, misalnya kaca buram atau pecah, kotor sehingga stand meter sulit di baca, juga apalagi ada kerusakan lainnya (seperti dalam kasus yang kami alami, kWh meter diutak-utik untuk melambatkan angka).


Terkait program ini, pelanggan tidak berhak menolak. Sebab, kWh meter merupakan properti PLN yang berhubungan dengan keamanan jaringan dan data pemakaian. Sepanjang memenuhi kriteria,  penggantian dari program PLN tidak dipungut biaya alias gratis. Di samping berdasarkan penelusuran PLN, pengguna juga berhak mengajukan penggantian meteran ke PLN. Penggantian berdasarkan pengajuan dari pengguna juga tetap gratis sepanjang memenuhi kriteria penggantian. Untuk kepastiannya, bisa kontak PLN deh..


Rrrr…mungkin klausul “tidak berhak menolak” itu ya yang dijadikan senjata oleh oknum-oknum tertentu untuk menipu pelanggan. Yah, semoga saja, kita semua bisa tetap waspada dan terhindar dari berbagai modus penipuan. Seperti kalimat legend Bang Napi ; kejahatan bukan hanya karena ada niat pelakunya, tetapi juga karena adanya kesempatan. WASPADALAH! WASPADALAH! (*dw*)


Previous : Sayur Bening Kembang Telang





referensi :

https://www.dunia-energi.com/hingga-semester-i-2021-pln-ganti-83-ribu-kwh-meter-pelanggan-di-wilayah-jakarta/

25 komentar untuk "Didatangi Petugas PLN (?) Mau Mengganti Meteran, Penipuan-kah?"

  1. Wah wah modus penipuan sering banget terjadi sampai segitunya, ya, tapi udah kebaca biasanya dari gelagat untuk Mbak paham tentang beginian dan langsung cari informasi. Jadi, harus lebih waspada sih kalaupun memang butuh diganti kita sendiri pasti tahu. Terima kasih informasinya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2 mba Nisa.. mmg kita semua harus waspada dan saling berbagi info :)

      Hapus
  2. Wah makasih banget mbak sudah diingatkan, Untung mbaknya masih kepikiran googling juga ya jadi gak tertipu. AKu kepikirannya kalau PLN telp 123 paling buat laporan gitu lgs ke CS.
    meter aku udah tua juga nih tapi yg rusak kayunya aja, minat diganti belum ada terus katanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha..iya mbak Lid..aku baca di twitter. Yg uda ngajuin pun lama ga diganti2

      Hapus
  3. Beberapa kali ada orang yang ngecek meteran di rumah dan agak curiga beneran orang PLN apa bukan. Tapi kayanya sih beneran Mak karena sama sekali nggak melakukan interaksi berlebih sampe bujukin buat ganti segala. Semoga modus-modus penipuan kayak gini bisa dicegah dan masyarakat juga makin waspada.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selain petugas PLN, petugas pdam tu mak yg suka lihat2 meteran :)

      Hapus
  4. Iya nih harus hati-hati banget. Zaman sekarang rawan modus penipuan. Kalaupun mau ada penggantian harusnya ada informasi yang jelas. Kalau tau-tau main dateng gitu aja. Apalagi pakai bawa polisi segala. Ya serem juga. Padahal kita gak tau apa-apa

    BalasHapus
  5. Ya Allah ngeri juga ya mak itu meterannya asli ga? Bersegel ga? Takut abal abal soalnya listrik euyy.

    Aq takut juga kalau kena orang yang polos minim informasi

    BalasHapus
  6. Ga ngerti bersegel apa enggak mak..soale kami kan menolak. Kemarin jg blm smp omongan soal biaya kok..bisa jad getok setelah dipasang kan..

    BalasHapus
  7. KwH di rumah lamaku dulu pernah diganti tapi aku yang menghubungi sih krn ada error di alat.
    Emang kalau dah ada gelagat mencurigakan gtu sebaiknya cek dan ricek kalau ada wag komplek sekalian tanya diinfokan kali ya mbak. Zaman skrng orang mah ada2 aja cara nyari duitnya ya huhu. ALhamdulilah msh dilindungi yaa.

    BalasHapus
  8. Makasih informasinya. Sejauh ini orang datang ke rumah cuma lihat kwh, belom ada yang minta ganti meski udah puluhan tahun. Kalau memang diharuskan ganti, gratis tanpa biaya yaaaa

    BalasHapus
  9. Aku pernah loh ditawari untuk ganti meteran, tapi kebetulan aku tahu suamiku baru ganti satu tahun. Kebetulan suami pemborong bangunan dan kenalannya juga ada yang ngurus listrik gini, namanya BTL. Jadi aku ngeyel kami udah ada langganan BTL sendiri. Dia langsung ngacir karena berada di rumah yang salah. Memang benar bang Napi ya mba, kejahatan bisa jadi karena kesempatan atau kelengahan. Takut nya kan kalo diganti meteran nya yang gak bener, bisa bahaya malah

    BalasHapus
  10. Kontrakan saya juga pernah didatangi orang yang ngaku petugas PLN dan mau mengganti meteran mbak. Untung pas suami ada di rumah, langsung dibilangi sama suami "ganti aja, tapi sebelum selesai mengganti, jangan salahkan saya kalau ada orang dari polsek datang ke sini", terus orangnya pamit pergi

    BalasHapus
  11. Pernah nih terjadi di rumah ibu. Ada datang petugas, mewajibkan ganti meteran. Udah gitu ibu lagi sendiri pula di rumah, terus namanya orang tua kan..jadi iya iya aja. Syukurnya, belum sempat dibongkar, saudara datang ke rumah.. dan kedeteksi deh kalau itu petugas abal-abal.. hufft syukur deh..

    BalasHapus
  12. Pernah nih terjadi di rumah ibu. Ada datang petugas, mewajibkan ganti meteran. Udah gitu ibu lagi sendiri pula di rumah, terus namanya orang tua kan..jadi iya iya aja. Syukurnya, belum sempat dibongkar, saudara datang ke rumah.. dan kedeteksi deh kalau itu petugas abal-abal.. hufft syukur deh..

    BalasHapus
  13. Kemaren adekku juga ada kasus gini lho. Jadi emang beneran rawan dan kita harus cari info biar kitanya juga ngga dirugikan. Kalau emang beneran orang PLN dan gada biaya bla bla tambahan kan ngga waswas.

    BalasHapus
  14. Wah, pengalaman berharga sekali ini ya mbak soalnya rumah ibu saya juga pernah didatangi petugas PLN dan hendak melakukan hal yang sama yaitu mengganti meteran listrik. Tapi dia pakai seragam PLN beneran dan memang meteran listriknya sudah terlalu lama, hehehe. Memang kudu waspada ya karena sekarang marak sekali penipuan, huft

    BalasHapus
  15. Aku juga belum ganti, kak Lis.
    Rasanya malas sekali harus dipadamkan beberapa saat dan jika waktunya gak tepat, kaya yang pagi hari menjelang siang. Itu jam-jamnya anak-anak sekolah online, waktu itu.
    Jadi aku alasan gak pernah ada di rumah dan pagar rumah aku kunci.
    Huhuu...maafkan aku Pak PLN yang memang bertugas asli dari kantor PLN.

    BalasHapus
  16. Aku pernah tanya, intinya segala sesuatu yang berada di luar rumah masih gratis mba. Tapi kalo didalam rumah menjadi tanggungan penghuni rumah. Aku ganti kabel, smp meteran listrik semua gratis alhamdulillah.

    BalasHapus
  17. Aku pernah tanya, pokoknya apa2 yang rusak berada di luar rumah, maka jadi tanggung jawab PLN tuh untuk ganti, gratis. Tapi kalo didalam rumah baru deh tanggung jawab pemilik rumah.

    BalasHapus
  18. Selalu ada kesempatan kejahatan dalam apapun ya mbak. Gimana ya kalau yang didatangi orang yang nggak ngerti, kasian juga kalau langsung kena. Ini untungnya menulis tentang kasus kasus seperti ini, biar jadi pengalaman untuk orang lain.

    BalasHapus
  19. Jadi ini penipuannya dilakukan sama oknum gitu ya, mbak? Beneran diganti atau tidak meterannya? Jadi ingat dulu meteran di rumah juga sempat bermasalah karena nggak bisa diisi pulsanya tapi waktu itu ada banyak rumah yang bermasalah jadi memang diganti sama petugas PLN nya

    BalasHapus
  20. Tu dia mba, misal yang didatangi penipu itu orangnya kurang pendidikan dan asal manut saja, kan bisa cilakak 13 tooo... Duh lah, modus orang jaman sekarang untuk menipu itu kok adaaa aja ya. Ngeri deh.

    BalasHapus
  21. Modusnya orang sekarang ada aja, kalau memang benar petugas PLN atau vendor sebelumnya sudah ada permintaan atau pemberitahuan lebih dulu.
    Ngga tiba-tiba datang minta ganti meteran listrik. Syukurlah masih ada inisiatif googling dan ngga nurut gitu aja.

    BalasHapus

Terima kasih atas kunjungannya. Mohon tidak meninggalkan link hidup dalam komentar ya :)