Bulan kemarin, si Mas ultah (dan karena saking hecticnya ini itu...aku malah lupa). Ya ampuuun.... sampai aku berkali-kali minta maaf ke dia gara2 lupa. Kubilang, "padahal ini ultah bunda juga lhoo...kamu kan anak pertama, jadi ultahmu adalah ultahku jadi ibu. Ini tuh sama juga dengan lupa ultah diri sendiri."
Tapi ya...namanya lupa ya kan. Mungkin karena kadonya sudah dikasih duluan (kado naik gunung berdua :D ), pas hari H malah lupa.
Bersyukur si anak woles (mungkin karena anak laki2 kali ya .. plus dia dapat ucapan selamat ultah dari banyak orang -selain emaknya :D - jadi dia nggak merasa terlupakan samsek gitu...).
Tidak lama setelah ultah, tiba saat si anak keluar sarang. Dia akan memulai hidup sebagai anak asrama di Kota Malang. Namanya melepas anak, tetap ada-lah rasa mellow itu. Namun, Kediri - Malang tidak jauh. Mellownya tidak sampai menggigit hati dan perasaan :D
Lagipula, sebagai anak yang pergi dari rumah, mungkin aku (dan suami) sudah relatif lebih siap. Diri sendiri saja pergi-pergi, masakan anak mau ditahan untuk belajar mandiri. Usianya pun kurasa sudah mencukupi. Aku juga punya ibu yang selama aku pergi kemanapun, beliau terlihat tidak pernah menye-menye sedikitpun. Dengan contoh sekuat itu, masakan aku khawatir berlebihan ya kaan... :D
Di antara ortu anak-anak asrama lainnya, aku dan suami adalah segolongan kecil ortu yang rumahnya relatif dekat. Kalau pakai bahasa bus, kami golongan Antar Kota Dalam Provinsi. Sementara golongan mayoritas justru berasal dari planet lain... Hehehe enggaklah, lainnya datang dari luar pulau seperti Kalimantan dan Papua.
Bahkan teman satu bunk-bed si Mas berasal dari Timor Leste. Sebelum reformasi, kita akan merasakan Timor Leste sebagai teman antar-provinsi. Beda sekarang, sejarah telah membuatnya menjadi teman dari luar negeri :)
Kemarin kok aku malah mellow melihat teman-teman baru si Mas plus para ortu yang mengantar. Mereka akan terpisah jauh dan mungkin dalam waktu yang cukup lama. Belum tentu sebulan sekali bisa pulang ke rumah atau dikunjungi di asrama.
Aku melihat binar harapan sekaligus kekhawatiran di mata bapak-ibu sekalian. Binar serupa yang aku juga punya. Tetapi, jarak dekat ini mungkin membuat binar mataku tak seberbinar itu :D
Romo pastor sudah mewanti-wanti, enam bulan pertama biasanya tidak akan mudah. Anak-anak lelaki yang berasal dari berbagai tempat dan latar belakang keluarga/budaya berkumpul hidup bersama dalam satu tempat. Sudah kubayangkan dinamikanya.
Kubilang sama si Mas, "Bunda nggak berdoa supaya langkahmu selalu mudah, tapi Bunda berdoa supaya kamu bisa melewati semua kesulitan." Ini kudoakan bukan hanya untuk si Mas, tapi untuk semua teman-teman seangkatannya. Juga doa untuk para orangtua, semoga harapan-harapan kita terhadap anak-anak terwujud dengan segala ceritanya.
#anakasrama
#copasstatusfbku
Posting Komentar untuk "Melepas Anak"
Terima kasih atas kunjungannya. Mohon tidak meninggalkan link hidup dalam komentar ya :)