Pengalaman Membuka Rekening Deposito




Hasil gambar untuk deposito
pic : www.kreditgogo.com


Duluuuu, kalau dengar kata deposito, yang terbersit dalam pikiran saya adalah uang yang buanyaaak. Ya sih, banyak itu relatif. Jadi saya perjelas kuantitas praduga saya tentang deposito yakni bilangan ratusan juta atau miliar rupiah hingga tak terhingga.

Jumlah uang yang hanya bisa saya sebut dan bayangkan hahaha.

Punya duit buanyaak, taruh di deposito. Then tiap bulan bisa santai-santai hidup dari bunga deposito. Aaah... kalau pinjam lirik lagu lawas milik Oppie Andaresta, ini cuma khayalan :)


Makanya, dulu nggak pernah terbersit bakalan punya deposito. Bahkan saat sudah bekerja dan punya gaji lebih dari cukup pun tak pernah berpikir tentang produk keuangan yang satu ini. Terlebih saat-saat itu bisa dibilang saya masih buta total soal investasi. Saya cuma punya rekening bank yang saya fungsikan sebagai tempat transfer gaji sekaligus tabungan. Belum ngerti sama sekali untuk memisahkan rekening demi keamanan finansial :D. Sedikit maju ketika kemudian saya punya tabungan berjangka dan menu gado-gado asuransi-investasi berupa unit link.

Beberapa hari lalu seorang teman sebaya saya cerita sudah mengurus deposito sejak masih usia SMP. Widiiw... inget-inget ke belakang : saat SMP - rekening bank pun saya belum punya hahaha. Pembelajaran saya tentang investasi memang tergolong lambat meski sebenarnya saya memiliki ketertarikan pada bidang ini. Rasa tertarik yang salah satunya terwujud dalam mencoba-coba beberapa produk keuangan. Salah satunya deposito.

Bikin deposito pertama ini beberapa tahun lalu, mungkin 2012 atau 2013 gitu deh. Lupa tepatnya. Ini cerita yang agak norak sih hihihi (ketawa dulu). Entah dulu pas ngurus apa ke customer service Bank BCA terus ujung-ujungnya tanya-tanya tentang deposito. Agak kaget ketika tahu deposito itu bisa dimulai dengan Rp 8 juta saja. (Eh 8 juta apa 10 juta yaah.... pokoknya di antara dua angka itu). Ya elaaah....ternyata gak harus ratusan juta atau miliaran rupiah booo.


Jadilah beberapa waktu kemudian saya buka deposito di BCA. Deposito perdana dengan nominal Rp 10 juta. Waaah...seneng nih, bisa punya bentuk tabungan yang berbeda. Deposito gitu, sesuatu yang dulu rasanya kwereen abis. Meski nilainya minimalis tapi kan deposito.... 

Haha, norak kan?

Tak apalah, berawal dari norak jadi bisa berbagi cerita ^_^

Buat teman-teman yang mungkin masih benar-benar awam tentang deposito, berikut beberapa hal yang saya ketahui tentang produk tabungan ini :

  • Tak harus punya uang ratusan juta atau miliaran rupiah untuk disimpan di deposito. Mungkin tiap bank punya masing-masing nilai minimal simpanan. Namun dari pengalaman saya saat membuka rekening deposito di bank BCA dan Mandiri, kalau tak salah ingat, nilai minimal simpanannya "hanya" Rp 10 juta. Entah kalau sekarang, saya nggak update informasi. (Kata hanya diapit pakai tanda kutip. karena buat saya uang segitu juga masih gede. Maksudnya, kalau dibandingkan dengan ratusan juta apalagi miliaran kan nilainya kecil)


  • Untuk membuka deposito, kita hanya perlu datang ke customer service bank dengan membawa buku tabungan, ATM, dan KTP. Pengurusan pembukaan deposito selesai dalam waktu yang tak terlalu lama (tergantung antrean di teller saat mendebit uang juga sih). Alurnya, kita diminta untuk menandatangani beberapa berkas di CS, lalu mendebit sejumlah uang dari ATM di teller, lalu kembali ke CS. Entah kalau nasabah premium dengan nilai deposito yang besar, mungkin gak perlu antre sendiri yaa☺.  Untuk kelengkapan dokumen, diperlukan materai yang sudah tersedia di CS tapi biayanya dibebankan ke nasabah. Setelah urusan selesai, nasabah akan mendapatkan selembar bilyet sebagai bukti kepemilikan deposito. Bilyet ini juga yang nantinya harus dibawa saat nasabah mencairkan deposito. Sebab itu jangan sampai bilyetnya buat bungkus kacang atau cabai ^_^
  • Besaran suku bunga deposito bervariasi antara bank satu dengan bank lainnya.  Suku bunga juga bisa berbeda berdasarkan lama waktu simpan dan besarnya uang simpanan. Waktu lama simpan tak selalu berbanding lurus dengan besaran suku bunga. Bisa jadi untuk lama waktu simpan 1 tahun, bunganya justru lebih rendah daripada untuk lama waktu simpan 3 bulan. Kalau ingin membandingkan besar bunga deposito antar bank, nggak harus cek ke satu per satu bank. Bisa kok dicari di internet, salah satunya di sini.

  •  Bunga deposito dikenai pajak. Yang saya ketahui dari deposito saya, pajaknya sebesar 20% dari total pendapatan bunga.
  • Bunga deposito bisa ditransfer ke rekening penampung atau ditambahkan ke rekening deposito.
  • Deposito harus dicairkan sesuai tanggal jatuh tempo yang tertera pada  bilyet. Jika deposito dicairkan di luar tanggal jatuh tempo maka akan dikenakan biaya pinalti. Besaran pinalti bervariasi sesuai kebijakan bank.
  • Deposito bisa diperpanjang otomatis kalau tidak dicairkan saat tanggal jatuh tempo.
  • Deposito termasuk jenis investasi yang aman, terlebih termasuk dalam jenis simpanan yang ditanggung pemerintah. Namun, sesuai prinsip investasi, low risk = low return..

Demikian sharing singkat saya tentang deposito, temans. Next saya sambung dengan pengalaman mencairkan deposito.

Posting Komentar untuk "Pengalaman Membuka Rekening Deposito"