# Masih seputar operasi caesar yang saya jalani Oktober 2014 lalu.
pinjam gambar dari SINI |
Di tulisan sebelumnya, saya bercerita tentang "sedihnya gagal melahirkan normal". Tapi it's ok, sedihnya kan nggak berlarut-larut. Down beratnya hanya di pagi hingga siang ketika masih belum bisa menerima situasi. Maklum, dengan adanya flek plus sempat kontraksi teruatur (yang mana dua tanda ini sama sekali tidak saya alami di partus pertama), rasanya saya seperti diberi harapan palsu :D. Tapi dengan mengamalkan *pinjam istilah penataran P4* teknik-teknik hypnotherapy plus berdoa, dari kondisi down perlahan up (Puji Tuhan).
Sempat nangis-nangis bombay, akhirnya saya bisa berangkat ke meja
Flash back ke operasi caesar pertama tahun 2010 di RS Amanda Berastagi. Saat itu suami tidak bisa menemani. Tidak bisa atau tidak mau ya? Mungkin dua-duanya. Karena ketika dokter bilang tidak bisa, ya sudah saya tidak memohon-mohon. Suami juga berbahagi karena dokter bilang tidak boleh. Malah pas detik-menit-jam saya dibedel, suami dan emak saya cabut ke rumah (kontrakan) karena ada beberapa perlengkapan yang belum terbawa.
Saya ditinggalkan sendirian.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Social Icons