Menemukan tulisan ini ketika mencari puisi untuk pentas Natal. Jadi, ini bukan hasil karyaku ya gangs. Duluuuuuu banget sih aku cukup rajin bikin puisi. Bahkan, beberapa puisiku sempat dimuat di koran. Tapi sekarang, entah-lah, daya puitisku seolah sudah menyublim hingga hanya tersisa remah-remah. Tak cukup menopang percaya diriku untuk membuat puisi sendiri.
November kemarin, aku bener-bener merasa nggak produktif. Entah kenapa fisik maupun psikis berat banget untuk dipakai melakukan hal-hal selain rutinitas domestik (yang ini sih mau nggak mau harus dikerjain).
Mata susah diajak begadang atau sebaliknya bangun pagi. Sementara, bisanya nulis itu kalau nggak malem-malem ya pagi-pagi. Bahkan, minggu-minggu kemarin ini aku bawaannya melow melulu. Bukannya sama sekali nggak ngapa-ngapain sih. Tapi, hari-hari seolah habis hanya untuk kerjaan domestik. Blog hanya satu postingan dan juga vakum produksi nugget. Syedih...
Mata susah diajak begadang atau sebaliknya bangun pagi. Sementara, bisanya nulis itu kalau nggak malem-malem ya pagi-pagi. Bahkan, minggu-minggu kemarin ini aku bawaannya melow melulu. Bukannya sama sekali nggak ngapa-ngapain sih. Tapi, hari-hari seolah habis hanya untuk kerjaan domestik. Blog hanya satu postingan dan juga vakum produksi nugget. Syedih...
Meski ada menu “marriage” di blog ini, tapi ternyata aku
sangat jarang menulis tentang
pernikahan :D. Yang aku ingat hanya satu tulisan. Yakni, saat media-media heboh
menayangkan pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution (haha, sudah lama
ya...). Waktu itu aku menulis tentang pernikahanku yang juga menggunakan kereta
kuda. Memang sama-sama kereta kuda, tapi beda jauhlah kondisinya. Kahiyang-Bobby
naik kereta kencana yang jelas-jelas dipersiapkan. Sebaliknya, aku dan BJ naik
dokar karena sebuah kealpaan :D
Tepat di saat Ale masuk sekolah dasar, kami pindah dari
Siantar ke Medan. Jadi gampang banget mengingat berapa lama kami sudah tinggal
di Medan. Ale kelas berapa? Itulah angka tahun kami tinggal di ibukota Sumatera
Utara ini. Nah, Juli lalu, Ale mulai kelas empat. Berarti sampai Oktober ini
sudah tiga tahun sekian bulan kami jadi penduduk Medan.
![]() |
pic by @sarahpaulinetobing yang boru cantiknya ikut nampang foto |
Sudah semingguan ini ada yang jelas beda terpampang nyata
pada kereta Honda Revo merahku. Haha, ini Medan bah! Di sini, sepeda motor
disebutnya kereta (tanpa api ya...catet! :P). Kalau di tempat lain, kereta jalannya di rel. Beda di Medan, kereta lalu lalang di jalanan aspal. Nah, si
kereta Revo merah ini jadi beda dengan yang lainnya karena di bagian belakang
dipasangi boncengan anak.
Sejak September 2019, aku menggunakan “Celebrating Daily
Life” sebagai tagline blog ini. Tepatnya setelah ikutan Durian Blog M dengan
tema desain blog yang dibawain kawan Fajar Siagian (thanks a lot Blog M and bro
Fajar). Tak lama setelah itu, aku ganti template, merapikan label, dan sekalian-lah bikin tagline. Yuhuuu,
akhirnya punya tagline (plok plok plok).
BJ sering menggunakan taksi Bluebird saat pergi dari rumah
ke bandara. Taksi Bluebird juga mudah dijumpai di jalan raya. Itu sebabnya
Ale-Elo familiar dengan moda transportasi berwarna biru muda ini. Ada satu hal
yang rasanya tak pernah luput dibahas dua anak itu tiap melihat taksi Bluebird,
yakni warna logo. “Katanya Bluebird, tapi kok burungnya warna putih? Harusnya
whitebird dong.” Selalu begitu celoteh dua bocah tersebut.
Di postingan sebelum ini, aku sedikit bercerita tentang
“sesuatu yang tidak terduga, yang terjadi di awal September ini.” Sesuatu yang
jauh hubungannya dengan blogging maupun kegiatan menulis lainnya (meski bisa
saja sih kalau dihubung-hubungkan :P). Sesuatu yang adalah bagian kecil dari
semesta kuliner dan memasarkannya.
![]() |
pic by IG @blogger_medan |
Sesuatu yang tidak terduga terjadi di awal September ini.
Bener-bener un-planned tapi justru menyita banyak waktuku (tapi aku
menjalaninya dengan asik-asik saja). Sehingga, “pekerjaan” membenahi blog ini
plus menyelesaikan tulisan ini tersetop begitu saja. Hffft...mungkin karena hal
baru, jadi aku bener-bener belum nemu ritmenya. Dan pagi ini aku bener-bener
kangen nulis. Semoga bisa menyelesaikan postingan ini dalam 30 menit sebelum
aku mesti menyiapkan segala sesuatunya untuk anak-anak sekolah*
Pada Rabu 7 Agustus lalu, aku berkesempatan ikut workshop “Grow
Happy Parenting, Happy from the Inside Out.” Jujur, ini adalah kesempatan pertamaku ikut dalam acara parenting offline. Maka itu, meski baru sehari sebelumnya
si kecil Elo balik dari rumah sakit, aku tetap bela-belain datang. Huhuhu,
terasa kontradiktif nggak sih sama judul acaranya? Bela-belain datang ketika
anak barusan balik opname?
![]() |
pilih infus daripada obat |
Saya mengawali menulis ini sembari menunggu proses pembayaran rawat inap Elo di RS Murni Teguh Medan oleh asuransi (sisanya saya lanjut di warung bubur dua hari kemudian ^_^). Seperti sebelum-sebelumnya, proses pembayaran dengan asuransi makan waktu cukup lama. Kalau mau cepat ya jangan pakai asuransi tapi bayar sendiri :D (hihi ogaah laah).
![]() |
Ale Elo siap berangkat |
![]() |
pic by pixabay |
Sebenarnya agak nggak pede menuliskan topik ini. Secara saya
juga masih perlu belajar banyak. Tapi, sharing is caring, ya kan? Jadi
saya beranikan diri untuk membagikannya. Semoga bermanfaat buat temen-temen
yang bener-bener masih blank tentang topik ini. Bagi teman-teman yang sudah
lebih ngerti, sangat boleh kasih koreksi atau tambahan lewat kolom komentar.
![]() |
pic by pixabay |
Beberapa waktu lalu, seorang teman mengirim pesan. Ia
seorang ibu tiga anak yang belum lama ditinggal meninggal suaminya. Tiga
anaknya masih kecil. Kalau tidak salah saat ini anak sulungnya baru mau masuk
SMP. Teman ini menanyakan tentang polis asuransi unit link yang ia miliki.
Kehilangan tulang punggung keluarga membuat ia kesulitan membayar premi. Tapi
untuk stop polis, nilai tunai-nya masih jauh dari akumulasi uang yang sudah
disetorkan.
![]() |
Kantor Imigrasi Medan di Jalan Gatot Subroto |
Memang sudah lama ada angan-angan untuk bikin paspor buatku,
Ale, dan Elo. BJ sih nggak perlu karena paspor dia masih aktif. Meski sudah
lama berangan-angan, merealisasikannya masih saja nanti-nanti. Toh belum punya
rencana pasti kapan dan kemana mau pergi. Paling juga ke Malaysia atau
Singapura, dua destinasi yang relatif dekat dengan Medan. Dua negara yang
walaupun statusnya luar negeri, tapi secara jarak malah lebih dekat daripada
pulang kampung ke Jawa. Harga tiket pesawat Medan – Singapura atau Kualalumpur juga lebih murah daripada Medan - Jogjakarta.
![]() |
Victor Wirawan dan anak-anak muda di Baran Energy |
Membicarakan listrik dalam skala luas, pasti tidak lepas dari tiga hal penting, yakni biaya mahal, listrik mati, dan lingkungan. Keluhan atas biaya listrik yang memakan cukup banyak anggaran rumah tangga, kegeraman akibat listrik sering mati, atau demonstrasi menolak pembangunan pembangkit listrik karena isu lingkungan/polusi sering kita temui di media massa maupun media sosial.
Seperti janji di postingan sebelumnya, aku mau berbagi cerita tentang Danau Sidihoni. Namanya memang tidak seterkenal "induknya", yakni Danau Toba. Soal ukuran luas, Sidihoni juga kalau jauh dengan Danau Toba. Namun, danau kecil ini istimewa mengingat letaknya adalah "di dalam" Danau Toba. Atau, istilah yang lebih lazim dipakai adalah "danau di atas danau."
Tulisan ini sudah jadi draft sejak dua hari sebelum Lebaran. Tapi, baru aku jamah (hahah, jamaaah!!) lagi seminggu setelah Lebaran. Jadi selama libur Lebaran bener-bener cuma menulis satu draft ini :D. Oh ya, sebelumnya "Selamat Hari Raya Idul Fitri" bagi teman-teman yang merayakannya. Masih bulan Syawal, semoga belum terlalu terlambat :)
Lebaran tinggal beberapa hari lagi. Para pekerja sudah pada terima tunjangan hari raya alias THR dong ya? Yang tidak terima THR, semoga dapat tambahan biaya lebaran dari saluran yang lain. Apalagi kalau tidak terima THR karena sekarang justru jatahnya harus kasih THR. Semoga digantikan berkali lipat dari yang diberikan. Amiin.
Beberapa hari yang lalu, status facebookku adalah tentang kejorokan dalam penggunaan mesin cuci. Bukan jorok yang disengaja sih sebenernya. Tapi disengaja ataupun tidak, tetap saja jorok. Kurang lebih tiga tahun pemakaian, aku nggak pernah membersihkan bagian dalam mesin cuciku. Kupikir, aku saja yang demikian.
![]() |
pic source : www.atmigo.com |
Hallo Teman DW, apa kabar? Bagi yang berpuasa, semoga makin lancar puasanya. Terakhir saya posting artikel DIY (Do It Yourself) dan sekarang DIY lagi!! Kalau niche blog-nya DIY, wajar dong kalau posting DIY terus. Lha ini masih blog "vegetables salad with peanut sauce" alias gado-gado ^-^.
![]() |
pic by ucapan.club |
Meski tidak turut menjalankan ibadah puasa, tapi saya dan BJ (suami) selalu ikut bersukacita menyambut bulan ini. Jadi, sebelum lanjut cerita, terlebih dulu saya mengucapkan SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA bagi semua teman-teman yang menjalankannya. Semoga puasa teman-teman lancar dan berkah. Amiin.
![]() |
pic by energir.com |
Ini postingan yang sudah beberapa minggu ngendon di draft. Bukan karena tulisan nggak kelar-kelar. Tapi karena, entah kenapa tampilan postingan ini kacau balau nggak seperti biasanya. Beberapa aline ter-blok sampai nggak bisa dibaca, bahkan ada bagian tulisan yang tumpang tindih dengan tayangan iklan. Semua itu belum tercover dengan level kemampuan ngeblog saya yang masih saja unyu-unyu :D. Sempat konsultasi ke partner saya, solusi paling gampangnya memang tulis ulang.
![]() |
pic by pixabay |
Sudah lama nggak nulis dengan label DIY alias Do It
Yourself. Padahal, dalam beberapa waktu ini, ada beberapa benda yang aku kerjain, baik bikin dari nol
maupun sekedar permak. Salah satunya adalah permak bingkai foto! Ceritanya, tempo
hari aku beli segulung wallpaper yang tujuan utamanya bukan untuk memaperi (halah, istilah yang maksa!)
dinding melainkan untuk melapisi rak kayu. Karena yang butuh dilapisi nggak
terlalu luas, akhirnya segulung wallpaper itu masih sisa. Jadilah sisa
wallpaper itu yang aku gunakan untuk permak bingkai foto.
maskot pemilu 2019 (grid.id) |
Ini sambungan dari tulisan “Setengah Beres Urusan Pilpres”yang aku post beberapa waktu lalu. Weideih, urusan pilpres kok kayak kredit,
pakai dicicil-cicil. Tempo hari setengah dan kini tiga perempat. Ya karena buatku urusan ini memang belum
lunas. Cicilannya baru selesai nanti di
17 April, ketika jari sudah tercelup tinta biru.
Judul di atas memang
terinspirasi dari “Babi Buta yang Ingin Terbang,” yakni sebuah film produksi
tahun 2008. Sudah lewat satu dekade tapi aku masih saja ingat judul tersebut.
Padahal, aku nggak nonton filmnya lho. Aku hanya membaca resensinya di berbagai
media. Mungkin karena bagiku kalimat “babi buta yang ingin terbang” itu terasa unik,
makanya aku masih saja ingat.
![]() |
pic by Samsung Gallery |
Bulan kemarin aku membuat perubahan dalam tulisanku. Secara
teknis bukan perubahan besar sih. Hanya sekedar mengubah kata ganti subyek,
dari biasanya menggunakan “saya” menjadi “aku”. Secara teknis memang bukan hal
besar, tapi buatku ternyata lebih dari sekedar pergantian kata. Ada proses yang
aku lewati hingga sampai pada keputusan itu. Jadi, ceritanya ini tuh merumitkan
sesuatu yang seharusnya sederhana. Semacam, orang lain sudah sampai ke bulan, aku masih saja ribet di halaman😅

Durian. Ini salah satu buah favoritku. Favorit teman-teman
juga nggak? Atau teman-teman malah anti setengah mati sama buah yang satu ini? Ada
orang yang sampai merem melek saat menikmati durian. Tapi ada juga yang baru
mencium baunya saja sudah muntah. Kayaknya, dalam hal cinta dan benci, durian
mirip sama calon presiden deh. Ada golongan pecinta –sampai cinta banget,
sebaliknya ada golongan pembenci –yang sampai benci banget ^-^
![]() |
pic by twitter |
Setelah beberapa minggu lalu mengisi form online “open
recruitment” komunitas Blogger Medan (Blog M), akhirnya aku dapat undangan via
WA untuk wawancara. Weideih kayak melamar kerja aja ya, pakai wawancara. Sesaat baca kata interpiew, jadi mengingat-ingat masa mau kerja dulu du du du. Lokasi dan waktu wawancara adalah di Gedung Perpustakaan Kota Medan, Jalan
Iskandar Muda nomor 270 pada Minggu (17/3) pukul 11.00-14.00.
![]() |
Ale dan Elo sih belum punya hak pilih :) |
Saat berita tata cara pindah pilih viral di
media maupun grup WhatsApp, aku berpikir untuk mengurus ini. Secara, aku tinggal
di pinggiran Medan tapi KTP masih Jawa Tengah. Jadi, kalau mau berpartisipasi
dalam pesta demokrasi, ya harus mengurus form A5 sebagai syarat pindah tempat
nyoblos. Sepertinya berita itu sudah viral sejak Januari. Tapi, niat untuk mengurusnya baru aku realisasikan 14 Maret --yang jelas sudah
mepet deadline ^-^.
![]() |
pic by pixabay |
Berbagi cerita tentang si Elo (4,5 tahun) yang susah bangeeet minum obat. Definisi susah minum obat di sini adalah menolak
segala jenis obat (saat sakit tentunya). Dan definisi obat di sini adalah
yang-disebut-obat-pada-umumnya, yakni obat dari dokter/apotik atau ramuan
tradisional yang mesti diasupkan layaknya obat.
![]() |
logo by ramayana.co.id (edited) |
Halo teman DW, bulan ini saya berulang-tahun. Wih, dua tahun
lagi saya bakalan kepala empat! Haha, sebagian perempuan emoh ditanya berapa
umurnya. Tapi saya jelas bukan termasuk golongan ituuu, santai-bae kalau
ditanya soal umur. Berbeda halnya dengan tanggal ulang-tahun. Bukan
merahasiakan sih. Kalau ditanya secara langsung, saya jawab kok.
![]() |
Elo yang happy karena banyak mobil polisi ^-^ |
Hai hai hai Teman DW (mulai saat ini akan berusaha konsisten
untuk menggunakan istilah ini bagi pengunjung blog daily-wife). Ada yang tempo
hari sudah baca Membuat SIM Online itu (Semoga) Mudah Part 1 dan Part 2? Nah
sekarang saya menepati janji untuk bikin part 3 yang Puji Tuhan happy
ending.
Mumpung terakhir posting tentang renewal domain, sekalian deh
sambung cerita asal muasal nama blog. Duluuu kayaknya saya pernah sih nulis
tentang ini. Tapi, entah masih ada atau sudah enggak (saat mulai kembali
ngeblog di sini, beberapa postingan saya hapus). Entah kenapa saya enggan cek
blog archive. Mending re-write aja-lah. Saya masih ingat bener kok kenapa dulu
memilih nama “daily-wife”.
![]() |
pic by pixabay, edited by snapseed |
Di akhir Januari ini saya memperpanjang domain www.daily-wife.com. Ini renewal yang
kedua. Jadilah saya anggap sebagai 2nd birthday. Yipiiie...Happy Birthday!!!
Tiup lilin. Potong kue. Hahaha, nggak ada sih acara gitu-gitu. Terlebih, secara
de facto, blog ini sebenernya jauh berusia lebih tua. Ada beberapa tahun ketika
blog ini masih menggunakan tempelan nama “blogspot” dan.....hiatus L
![]() |
pic by radarlombok.com (edited) |
Menepati janji buat bikin lanjutan postingan tentang SIM
online. Judulnya tetap masih pakai
kurungan kata yang dikurung dan bernada kebelum-pastian. Jadi memang,
nanti akan ada part-3 yang adalah seri terakhir dan saya harap happy ending.
Kalau part-nya lebih panjang ntar saingan sama drakor :D
Mesti ada part lanjutan karena, apa hendak dikata, SIM C
baru-nya belum jadi sodara-sodara. Saya terganjal aturan yang saya enggak tahu,
yakni rentang waktu perpanjangan SIM adalah H-14 hingga hari H tanggal
kadaluwarsa.
Ternyata slogan “lebih cepat lebih baik” tidak bisa
diterapkan di kasus ini.
Mudik Natal 2018 lalu, sedianya saya sekalian hendak
memperpanjang SIM C yang akan habis di Februari 2019. Meski sudah
bertahun-tahun tinggal di Sumatera Utara, saya memang masih setia pada KTP
Temanggung, Jawa Tengah. Waktu itu nggak kepikiran soal mengurus SIM secara
online. Toh kan memang mau mudik, jadi sekalian saja mengurus SIM ke Polres
Temanggung.
![]() |
pic by pixabay (text edited) |
"Selamat Natal 2018 dan Tahun Baru 2019"
Duuuh, ini jelas sebuah tulisan yang terlambat untuk menutup dan menyambut tahun. Di saat blog-blog lain sudah melaju ke topik-topik baru, saya baru mengawali tulisan pertama tahun 2019 di tanggal ini (blushing). Tapi (sembari siap-siap disambit kerikil oleh para penjunjung tinggi ketepatan waktu) saya merujuk ke kalimat klasik: "lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali."
Subscribe to:
Posts (Atom)
Social Icons