![]() |
beberapa bahan sayur daun ubi tumbuk |
Hai hai hai Teman DW, saya ikutan #KEBCollabwriting lagi.
KEBCollabWriting
adalah kolaborasi menulis antar sesama member Kelompok Emak-Emak Blogger (KEB).
Buat saya, ini adalah partisipasi yang kedua kali.
Semula, agak maju-mundur mau ikut. Soalnya, di sesi kemarin,
beberapa tulisan saya molor dari deadline. Tapi akhirnya saya memutuskan ikut
lagi dan malah jadi ketua kelompok. Huhuhu, meski hanya ketua kelompok kecil,
tapi rasanya nggak pede. Secara, dalam hal blogging, saya mah apa atuuh... sebatang
rumput jarum di belantara maya.
![]() |
pose dulu sebelum "bikin pizza" |
Mungkin karena saat hamil
pertama saya ngidam pizza, si Ale jadi suka banget sama makanan Italia ini.
Mulai dari pizza restoran, pizza gerobak pinggir jalan, hingga pizza abal-abal
bikinan emaknya, dia doyan. Kalau saya
bikin pizza (abal-abal), dia selalu hepi bantu-bantu di dapur. Makanya, saya
jadi pengin dia bisa merasakan suasana dapur pizza beneran.
Di berbagai artikel tentang keluarga, saya mendapati anjuran
“kencan untuk pasangan yang sudah menikah.” Ohoo, saya setujuuuu bangeeet.
Kencan memang bukan untuk pasangan yang belum menikah saja. Kencan berdua saja setelah
menikah itu salah satu upaya untuk menjaga api cinta tetap memercik-mercik
manja (tsaaah). Apalagi untuk pemegang prinsip “pacaran setelah menikah.” Jelas
saja, kencan itu hanya boleh dilakukan setelah pernikahan.
Jalan-jalan ke R-Zoo, Serdang Bedagai ini adalah karena sebuah ketidaksengajaan. Seperti yang
saya ceritakan sebelumnya, Minggu (15/4/2017), tujuan kami adalah berkunjung ke“Kampung Hindu” di Pegajahan. Namun, di perjalanan, kami lihat ada R-Zoo yang
kami datangi sepulang dari pura di “Kampung Hindu.”
Jalan-jalan seputar Medan kali ini kembali mengunjungi
daerah yang secara administratif bukan di Kota Medan-nya (sah-sah saja, namanya
juga “seputar” hehehe). Desa Pegajahan, Kecamatan Pegajahan terletak di
kabupaten sebelah, yakni Serdang Bedagai. Pengin ke sini gara-gara
“terprovokasi” artikel di internet sih. Dengan judul “kampung hindu” dan foto
pura yang cantik, sepertinya ini destinasi yang menarik. Kok judulnya pakai "tanda tanya"? Baca dulu yak..
![]() |
pic by me |
Sebenarnya ini tulisan dari bulan lalu. Tapi sebelum
selesai, aku keburu didera malas yang akut. Alhasil, file tulisan ini cukup
lama jadi penghuni folder draft. Dan sekarang, ketika aku sudah berhasil keluar
dari kubangan malas, filenya aku keluarkan lagi. Belum jamuran kok (hihihi,
emangnya roti). Cukup dipermak sedikit, bisa deh dipakai diposting (hahaha,
emangnya jeans).
video by The Dj
Sejak dengar cerita mantan tetangga sebelah, kami pengin
pergi ke Taman Air Percut (makasih ya Ummu Aura). Hihi, jujur kami baru tahu,
padahal tempat wisata ini sudah beroperasi sejak Lebaran 2017. Setelah sempat dua
kali batal, hari Sabtu (7 April 2018) kesampaian juga kesana.
Sesuai namanya, obyek wisata ini memang menawarkan “air”
sebagai tema utama. Taman Air Percut digadang-gadang sebagai destinasi wisata
Medan dan sekitarnya. Namun secara administratif lokasinya bukan di Kota Medan
melainkan di Kabupaten Deli Serdang. Tepatnya di Jalan Paluh Gelombang, Tanjung
Rejo, Percut Sei Tuan.
![]() |
Baymax, robot impianku. Pic by www.whisper.sh |
Huft....berminggu-minggu terjebak dalam zona malas yang
teramat sangat. Malas mengurus blog, malas belajar, malas belanja, malas
menabung, malas eksekusi ide-ide, et te ce. Rutinitasku adalah pekerjaan-pekerjaan
domestik dan itu semata-mata karena HARUS. Harus siapkan makanan, harus
beres-beres rumah, harus antar jemput anak, harus temani belajar. I did it all
like a robot..
Umat Kristiani baru saja
merayakan Paskah, yakni kebangkitan Yesus Kristus dari kematian. Meski tak ada
referensi teologisnya, perayaan Paskah telanjur identik dengan telur. Di
Alkitab, nggak ada lho perintah untuk merayakan Paskah dengan telur. Mungkin, keberadaan
telur pada Paskah mungkin seperti ketupat di hari raya lebaran (CMIIW).
Subscribe to:
Posts (Atom)
Social Icons