Menabung Emas Mulai Rp 100, Bisa Kok












Beli emas Rp 100? Ah MASAAAA SIIIH???

Di masa saya kecil, uang Rp 100 (cepek) memang masih cukup berharga. Saat SD, Rp 100 sudah dapat jajan banyaaak. Bahkan, saat awal kuliah, tinggal menambah Rp 100 untuk ongkos naik bus DAMRI tingkat yang saat itu masih Rp 200 sekali jalan.

Hmmmh..ternyata pengalaman akan nilai uang bisa jadi salah satu penanda umur ya..^-^






Berbeda dengan sekarang, uang Rp 100 sangat rendah nilai tukarnya. Memang ada ungkapan, Rp 1 juta tak akan genap tanpa Rp 100. Tapi faktanya, uang cepekan sering diabaikan keberadaannya. Lihat koin cepek tergeletak di jalan? Mungkin ditinggal lalu saja.

Bahkan, tak semua toko/warung mau menerima pembayaran dengan receh cepekan. Kembalian seratus-dua ratus juga sering diganti permen :D. Alhasil, mungkin hanya sedikit orang yang telaten menyimpan koin cepekan (saya salah satunya😀).

Apalagi...ternyata uang cepek bisa buat beli emas. Saya melakukannya di website jual-beli emas Indogold. Saya menggunakan Indogold setelah kapok dengan serangkaian drama beli-simpan-jual emas secara fisik.

Baca : Drama Menabung Emas

Dengan menggunakan platform online, saya tidak perlu pergi ke toko, juga tidak perlu ribet soal penyimpanan. Memang sih, bisa saja kalau menghendaki emas dicetak lalu dikirim ke alamat rumah saya. Namun, saya menabung di platform kan supaya tidak perlu menyimpan fisik emas.

Eh tapi dalam gambar ilustrasi kok tertulis angka Rp 500?

Yup benar. Dalam website Indogold memang tertulis menabung emas mulai Rp 500. Saya sudah mencoba pembelian Rp 500 dan berhasil. Lalu, jiwa kepo saya timbul. Kira-kira bisa nggak kalau beli dengan uang yang lebih kecil. Ternyata bisa juga!! Naaah, berikut tangkapan layar hasil coba-coba pembelian emas dengan uang cepek :

Karena sudah punya akun Indogold, saya tinggal masuk ke client area, lalu klik menu rencana emas, lanjut klik beli, lanjut klik nominal berat emas. Uang Rp 100 bisa untuk menebus emas seberat 0,0001 gram. Bahkan masih sisa Rp 5 karena tepatnya Rp 95 perak untuk harga pada saat saya membeli). Widiiuuuw, masih ada kembalian hahaha.







Tersedia beberapa alternatif pembayaran. Beda metode, beda biaya pembayaran yang dikenakan. Sebenarnya, saya memiliki saldo deposit Rp 404. Pembayaran menggunakan saldo tidak dikenai biaya pembayaran. Namun, saya ingin mencoba metode pembayaran lain, yakni Gopay.

Pemilihan Gopay karena alasan nominal pembayaran. Bila memilih menggunakan transfer bank, kemungkinan akan ada nominal transfer. Seperti jika melalui BCA, maka minimal transfer adalah Rp 10.000.

Oh ya, biaya pembayaran melalui Gopay adalah sebesar 0,7 persen sehingga total yang harus saya bayar adalah Rp 96 (tetep masih ada kembalian hehehe).







Langkah selanjutnya adalah scan bar-code yang tertera di layar menggunakan aplikasi Gopay. Saya membeli melalui laptop dan scan barcode menggunakan aplikasi dalam gawai.

Saya memang tidak memasang aplikasi Indogold karena keterbatasan memori handphone (hape jadul sih😊). Jadi saya belum tahu, bagaimana langkah bila membeli via aplikasi Indogold sekaligus membayar via Gopay dalam satu perangkat. Bila ada di antara teman-teman yang tahu, tolong tulis di komentar ya... (terima kasih sebelumnya).


Secara otomatis, pembayaran terkonfirmasi dan emas masuk (ditambahkan) dalam saldo emas di akun saya.





Kalau ada kendala, gampang kok menghubungi pelayanan pelanggan. Mereka cukup responsif.



Nah, simpel banget kan?


Membeli emas Rp 100 mungkin ide yang mengada-ada. Kapan mau terkumpul banyak kalau beli emas cepekan? Namun, poinnya adalah, menabung emas bisa mulai dari uang yang sangat kecil. Tidak harus menunggu punya uang puluhan atau ratusan ribu rupiah untuk start menabung emas.


Beli emas fisik, pasti butuh uang besar. Apalagi dengan harga sekarang, setengah gram emas saja sudah berharga ratusan ribu rupiah. Namun, perkembangan inovasi dalam dunia investasi memungkinan belanja emas dengan uang senilai recehan. Harus punya uang banyak untuk menabung emas adalah konsep yang sudah ketinggalan.




Mengapa Indogold?


Saat ini memang banyak sekali pilihan untuk menabung emas secara online. Kalau sedang dalam tahap-akan-memulai, mungkin bisa jadi bingung sendiri. Saya dulu juga demikian kok.... seperti pilih-pilih permen, tampak manis semua 😀.


Faktanya, banyak kasus penipuan investasi emas. Jadi, sangat penting untuk mencari sebanyak mungkin informasi sebelum menjatuhkan pilihan.


Pada akhirnya, pilihan investasi pun mungkin seperti jodoh. Preferensi itu subyektif. Cocok bagi satu orang, belum tentu cocok bagi orang lain. Dari sekian pilihan, saya akhirnya berlabuh pada Indogold. Alasannya sederhana :


1. Kredibilitas perusahaan. Indogold (terdaftar sebagai PT Indogold Solusi Gadai) sudah berpengalaman sejak 1978 dan melayani ratusan ribu nasabah.


2. Indogold sudah tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 2018.


3. Ada alamat fisiknya.


4. Proses jual-beli praktis.


4. Selisih harga beli dan harga jual tidak terlalu besar.


5. Selalu ada inovasi dan promosi di Indogold (tapi saya belum pernah ikut program promonya sih).


Saya membuat akun Indogold sekitar dua atau tiga tahun lalu. Tujuan awal pembuatan akun adalah untuk menyimpan income pasif tahunan dari sebuah aset. Alhasil, saya tidak sering menabung emas. Sekarang, ketika harga emas melambung, saya cuma bisa tercenung. Saldo emas saya masih sangat-amat-jauh dari kata menggunung😅😅😅😅.


Mungkin saya harus me-reset tujuan menabung emas. Lalu konsisten menjalankan rencana menabung (nah ini...konsistensi sering jadi bagian sulit).


Jika teman-teman tertarik untuk tahu tentang Indogold, bisa cuzzz ke website-nya (www.indogold.id). Bisa juga langsung klik ke link referall saya (haha, sejauh punya akun, baru kali ini saya menyebarkan link referal). (*)







































54 komentar untuk "Menabung Emas Mulai Rp 100, Bisa Kok"

  1. Waaah baru tau nih mba ttg indogold :D. Aku nabung emas digital ini cuma dari pegadaian :D. Ga ada salahnya sih diversifikasi pake platform lain juga :D.

    Nabung emas memang hrs konsisten sih yaa, dan sbnrnya jgn berharap cepet dpt untung. Secara dia baru kliatan hasil minimal 5 THN ke atas. Bisa sih lebih cepet, tp itu berarti kondisi negara biasanya dlm keadaan ga menentu :D. Serem juga.

    Akupun kdg nyesel mba. Aku baru rutin nabung emas dr 2014. Seandainya udh dari sejak awal kerja, ga kebayang untungnya hahahahaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah bener mbak...dalam kondisi kacar gini harga emas pasti naik krn orang blomba2 simpan emas sbg investasi yg relatif aman. Di sisi lain, harga saham pada tiarap. Tapi beli saham memang harus punya mental baja ya hahahaha. Secara saham yg dibeli saat tahun2 normal dlm hal ekonomi, sekarang harganya ikut tiarap :D

      Hapus
  2. Bisa mulai seratus rupiah? Jadi enggak ada alasan orang buat males nabung lagi, ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. yup mbak..meski terasa mengada2 ya beli emas 100 perak, kapan ngumpulnya. Tapi poinnya memang di "enggak ada alasan" itu

      Hapus
  3. Wiih, ini sih menariikkk banget Mba
    Sebagai ibu rumtang yg kudu akrobatan ngatur budget, kayaknya ini bisa jadi pilihan yg cihuy.
    Investasi tanpa kudu mengorbankan budget keperluan harian ye kan

    BalasHapus
    Balasan
    1. ternyata kita pemain akrobat juga ya bund :)

      Hapus
  4. Dari dulu sering banget kefikiran nabung emas tapi belum kelaksana sampe sekarang hii.. masih banyak mikir2nya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hayuuk mbaaak...mulai dr yg kecil2 aja. tinggal pilih aplikasi yang cocok di hati

      Hapus
  5. Menabung emas seringkali menguntungkan, ya. Lumayan termasuk yang cepat juga dicairinnya. Semakin tertarik untuk menabung emas di platform lain

    BalasHapus
    Balasan
    1. cepet dicairkan meski untuk jangka pendek ga terlalu terasa keuntungannya ya mbak

      Hapus
  6. Kalo soal keuangan memang harus hati-hati ya.. termasuk dalam menabung emas, walaupun mulai menabungnya tidak terlalu mahal, tapi memilih lembaga terpercaya dan terdaftar di OJK suatu keharusan banget ya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak. apapun lembaga investasi yang kita pilih, semoga amanah

      Hapus
  7. Wahh baru tau nih mbak, aku nabung emas di pegadaian doang, itupun lg naik turun hahahha, boleh dicoba nih indigold.

    btw aku pas SD nabung 100 rupiah, uang sakunya 100 rupiah, bisa buat jajan 4 kali karna jajanan semua hrganya 25 rupiah hahhaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihi...sekarang mana ada jajanan 25 perak kan mbak meta

      Hapus
  8. Iya, menanbung emas memang kudu konsisten, aku juga ada akunnya dan baru beberapa tahun ini rutin menabungnya lumayan banget untuk investasi...

    BalasHapus
  9. Semoga setelah ini konsisten menabung emasnya Mbak Lisdha hehe. Linnk-nya kudu sering-sering di-share berarti, siapa tahu banyak yang tertarik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha..nggak terlalu mikir soal referal ini sih mbak

      Hapus
  10. Intinya sih rutin dan konsisten yaa
    Dan krn lama2 bisa terkumpul.
    Trus kredibilitas lembaganya jg harus bgt ditelusuri... Wajib cek ricek setidaknya ke OJK ya

    BalasHapus
  11. haha iya keinget zaman SD punya uang saku 50 rupiah aja aku dah dapat roti 25 perak plus coki2 25 perak, kalau bawa uang 100 bisa dapat jajanan lontong balapo di kantin hahaha
    Eh ternyata gk perlu dunlud aplikasinya gk masalah yaa, bisa di websitenya aja :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah...100 dapat lontong. udah kenyang. kalau sekarang?? :)

      Hapus
  12. oke bangeet ya mbaaa kalau memang kita niat dan bisa selalu konsisten untuk menabung iniii

    BalasHapus
  13. Wuih, the power of uang receh ya. Bisa buat beli emas. Fix, aku juga sering ngumpulin uang koin nih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. kasian ya uang koin itu, nilai tukarnya tidak sebanding dengan biaya pembuatannya

      Hapus
  14. menarik banget nih mba judulnya, nabung emas mulai dari Rp. 100, dan iya setuju harus cek kredibilitasnya di OJK

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. setidaknya satu langkah aman kalau sudah diverifikasi OJK

      Hapus
  15. benar mbak, aq juga sekarang mulai nabung emas...
    uda setahun ini sih

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga konsisten ya mbak..jangan kayak saya hahaha

      Hapus
  16. Menarik banget nih info membeli emas di Indogold. Coba ntar aku obrolin bareng anakku yang udah kerja. Dia mulai tertarik investasi beli emas juga dari uang gajinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah asik ya kalau emaknya tau banyak hal, diajarin juga soal investasi. Semoga nanti bisa mengajarkan hal ini ke anak2 :)

      Hapus
  17. Kayak kita nabung di celengan aja ya, tapi ntar jadinya berwujud emas yang harganya bisa naik.. menarik juga ini sih, buat nyimpen kembalian belanja di warung

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau pakai gopay, setiap dapat diskon jangan dihitung diskon tapi langsung belikan emas. nanti judulnya emas akumulasi diskon mbak hahahah

      Hapus
  18. Eh kok kayak yang kebetulan gini ya, tadi sore aku baru aja ngomongin nabung emas sama temenku dan aku tertarik sih.. Pas baca ini jadi pengen kepo lebih jauh sama Indogold.

    BalasHapus
  19. Huaaa, bener banget sekarang uang Rp 100 kayak nggak ada artinya. Saya baru mengalami, beli air mineral uangnya kurang Rp 500, lalu bayar pakai 5 koin Rp 100 dan nggak diterima. Padahal itu kan uang jugaaa. Kalau aja dia tau uang Rp 100 bisa buat nabung emas di Indogold, kayaknya nggak bakal nolak, tuh! Huhu, maafkan jadi emosi jiwa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kan mbak..bahkan warung2 kecil sudah emoh sama uang koin 100an. sedangkan duet minimart itu malah masih mau :)

      Hapus
  20. Emas ini investasi terbaik.
    Tapi belum pernah ikutan menggunakan apps untuk menabung beli emas.
    Rasanya bahagia yaa..bisa rutin menabung dan nantinya bisa jadi bukit.
    Hehhe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. asal jangan diitung2 mulu kan mbak. kalau diitung2 jd nggak ada surprisenya hahaha

      Hapus
  21. aku biasanya beli di sebelah mak. jadi nabung emas lumayan emang dikit-dikit.
    kekumpul pelaN-pelan ga kerasa juga
    coba deh baca2 indogold

    BalasHapus
    Balasan
    1. di manapun oke mak. kebetulan saya pakai ini

      Hapus
  22. Wah ada juga ya nabung emas selain pegadaian . Beli emas tanpa nyicil atau nabung berat tapi klo nyicil.ga kerasa

    BalasHapus
    Balasan
    1. banyak mbak platform untuk invest emas. kebetulan saya pakai ini.

      Hapus
  23. Aku salah satu yang suka dengan instrumen investasi semacam emas ini. Low risk soalnya. Walau return-nya nggak sebanyak instrumen lain sebanyak reksadana atau saham, tapi cocok banget buat pemula yang masih belajar analisa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar soal low risk ini. cocok buat yg nggak mau jantungan :)

      Hapus
  24. Ini emasnya disimpan sendiri ya, itulah yang bikin was-was kalau mau bepergian. Karena resikonya jadi ga tenang ninggal rumah. Tapi kenyamanan orang berbeda2, ada yang nyaman simpan fisik, ada yang dititipkan ke pegadaian kayak aku.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini disimpan sama perusahaannya mbak. meski kalau mau dikirim fisik bisa aja.

      Hapus
  25. alhamdulillah ya mbak sekarang menabung emas sudah banyak jalan yang lebih mudah, saya belum pernah beli online karena belum punya pengalaman juga sih. Tapi saya juga sudah mulai beli emas dari yang terkecil (secara ada fisikny) yaitu minigold. Dan sekarang di pasar udah banyak tuh yang jual merek lain selain minigold, hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. yup mbak. metode terbaik adalah yang cocok dan bikin nyaman :)

      Hapus
  26. Waaah, keren nih. Btw di sini emasnya hanya virtual, tanpa ada bentuk barangnya atau emasnya benar-benar ada yg bisa kita bawa pulang ke rumah yaa mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya memilih menyimpan secara virtual saja Mas dodo. Bisa sih kalau mau dicetak, tapi drama drama penyimpanan lagi deh ^-^. Lagian jadi kena ongkos cetak dan ongkos kirim

      Hapus
  27. Jadi inget uang kertas 100 rupiah zaman dulu bisa jajan macem-macem. Sekarang cuma dituker satu permen. Kebayang nilai uang nominal kecil di masa depan ngga ada artinya.

    Bakal rugi nabung duit biasa. Harus cari investasi yang bisa mengalahkan inflasi. Contohnya kaya nabung emas gini, bahkan Rasul menyarankan nabung emas.

    Yah walau hasilnya ngga langsung kelihatan,minimal 5 tahunan ke atas baru nampak imbal hasilnya. Aku juga udah mulai nabung emas mba, pengen coba IndoGold ini.
    Oiya kalo mau jual prosesnya gampang kah?

    BalasHapus

Terima kasih atas kunjungannya. Mohon tidak meninggalkan link hidup dalam komentar ya :)