Akhir Februari saya
mengalami hari yang emosional. Bukan emosi dalam bentuk kemarahan, tapi empati
mendalam atas kesedihan yang dialami oleh keluarga teman. Meski bukan sahabat
dekat (kami hanya teman segereja), tapi saya benar-benar turut berbela sungkawa.
Kehilangan anak yang masih balita –usianya belum genap dua tahun- secara
tiba-tiba. Terbilang tiba-tiba karena dari sakit hingga meninggal terhitung
cepat. Saya rasa, siapapun bisa memahami kesedihan mendalam yang mereka alami.