Senin pagi, 18 Juli 2016.
Hari itu, Al menjalani hari pertamanya sebagai siswa seragam putih merah. Yeaa,
si bocil masuk sekolah dasar. Jika selama libur dia bebas bangun siang, mulai
pagi itu dia mesti bangun gasik lagi. Lalu mandi cepat, sarapan, dan pukul
07.00 sudah harus berangkat agar tidak terlambat.
Sebenarnya jarak rumah
ke sekolah Al tidak terlalu jauh, nggak sampai dua kilometer. Namun, jaga-jaga
kalau jalanan macet, mending berangkat lebih pagi. Dan sedari malam, si emak
sudah siap menjadi tukang ojek pribadi
buat Al. Menjalani rutinitas seperti dulu-dulu waktu Al masih Taman Kanak-Kanak
di Siantar. Sebelum hari H, kami bahkan sudah blusukan cari jalan alternatif.
Sebab, lalu lintas jalan utama terhitung padat. Terlebih di jam berangkat sekolah/kerja,
itu jalan pasti ramai sekali. Dengan membonceng satu bocil plus menggendong si
batita, El, saya memilih mencari jalan yang tidak terlalu ramai. Dan dalam
blusukan hari itu, kami sudah menemukan satu jalur alternatif.
Tapi, kenyataan bicara
lain.