Menunggu Dot Com

gambar dari tempat ini


Dua atau tiga tahun lalu, saat masih aktif di sebuah MLM, saya cukup sering belanja domain (alamat web). Dari awalnya sama sekali tak kenal apa itu domain, jadi sering beli domain gara-gara web replika. Nama web replika kan umumnya panjaaaang yaaa. Ada nama web utama plus tambahan identitas masing-masing member... empunya saja perlu energi extra untuk ngapalin. Nggak asik buat promosi ^-^

Berbekal browsing dan training online, jadi deh coba-coba beli domain. Eh sebelum beli domain lebih dulu pakai domain gratisan dot tk sih. Walau tak sefamiliar dot com yang penting sudah bisa menyederhanakan URL web replika (kalau ada yang gratis, ngapain yang bayar? #prinsip utama# hahaha). Berhubung waktu itu saya sudah leader, jadi deh bantuin temen-temen jaringan untuk forwarding URL web replika mereka dengan dot tk. Cara-caranya simpel tapi harus pakai laptop/PC. Makanya mesti bantu temen-temen yang belum punya fasilitas itu. Bagi yang sudah punya laptop/PC, saya ajari.

Lalu dot tk berhenti memberikan layanan gretongan. Jadi deh mau nggak mau pakai yang bayar #kaciaan deh. Mengikuti berbagai referensi, saya pilih akhiran dot com. Akhiran dot com sepertinya memang lebih familiar dibandingkan akhiran lain yaa... walau sudah nggak tren, sekarang pun masih suka ada candaan atau status di media sosial dengan embel-embel dot com. Misal :

www.dikamartidur.com
www.nggambleh.com
www.menunggu.com
www.capekberat.com



Walaupun misal, ini fakta lho. Saya belum cek sih, jangan-jangan itu alamat beneran exist hahahaha. Tapi kalau lihat gaya status itu, rasanya sih bercanda saja. Entah maksud apa mengunggah status kegiatannya dengan diembel-embeli www.dot.com.  

Pengalaman belanja plus setting domain di dua seller domain yang berbeda, rasanya mudah-mudah saja. Di website seller sudah ada link berisi petunjuk untuk setting mengalihkan nama domain web kita ke nama domain yang kita beli. Petunjuk praktis ini penting, bahkan sangatpenting buat super-pemula seperti saya. Tinggal klik klik, ketik-ketik, tunggu proses....beres deh. Komunikasi dengan customer service juga lancar, baik via email ataupun chat 24 jam.

Lalu saya memutuskan tak aktif lagi di MLM itu. Otomatis jadi tak pernah lagi belanja domain ^-^. Juga belum ada hentakan yang cetar membahana #istilah syahrini# untuk kembali ngeblog. Blog yang saya buat tahun 2009 ini masih asik hibernasi.

Belakangan ini, ketika mulai tergerak untuk kembali ngeblog, baru deh kepikiran untuk beli domain lagi. Harapannya kalau pakai domain berbayar jadi semangat ngeblognya. Kan sudah bayar, sayang kalau dianggurin aja hahaha.... Makanya yaa, kadang bantuan-bantuan gratis itu kurang ngefek karena si penerima bantuan nggak merasa sayang sama bantuan yang diterima. Toh gratis ini...nggak rugi kalau rusak, hilang, atau nggak diapa-apain. Iih..padahal rugi ya...rugi potensi manfaat. Ah sudahlah...dalam beberapa hal saya termasuk orang yang rugi tipe ini :D

Lagipula URL blog ini cukup panjang dan susah diingat. Tapi mau ganti blog (biar ganti nama) kok sayang yaa... Mengingat story asal-usul nama daily-wife ini kok saya susah move on gitu :D. Jadilah saya memutuskan untuk tetap di blog ini.... dengan renovasi total tentunya. 

Tapi karena berbagai sebab, saya belum juga bisa beli domain. Yang -sok- sibuk lah (baca : belum pinter manajemen waktu), yang laptop rusaklah, bla bla bla. Baru deh, 22 Januari lalu ketika Elo tidur dan menunggu waktu jemput Ale pulang sekolah, saya bisa buka laptop dan langsung berburu domain. 

Alamat pertama yang saya tuju adalah tempat dulu beli domain. Tapi entah sedang error atau sebab lainnya, saya nggak bisa klik order. Beberapa kali coba tetap ngadat. Jadilah browsing nama seller domain yang lain. Dan tanpa banyak baca atau tanya-tanya ke teman yang tahu soal ini, saya langsung klik and order domain yang saya inginkan. Kebetulan nama domainnya masih available. Ternyata harga domain pun seperti harga sembako. Untuk domain dengan akhiran dot com sudah jadi Rp 135 ribu. Sementara saat saya sering beli dulu masih Rp 89 ribu. Sempat chat sebentat sama customer service-nya soal forwarding domain dan sama CS dikasih link artikel (di blog seseorang, bukan di website itu sendiri). Berhubung waktu singkat saya segera transfer pembayaran lalu cabut jemput si sulung di sekolah. Soal teknis forwarding domainnya, ah kumaha engke -gimana nanti. Palingan juga nggak susah, praktis dan mudah seperti pengalaman dulu.

Ternyata tidak, saudara-saudara.

Malam hari sesudah the krucils tidur, saya segera buka laptop lalu cek email dari seller domain. Dapat email tentang aktifasi domain plus link control panel (CP). Tapiiiiii.... saya nggak bisa login ke CP dengan alasan email tak dikenal! Segera deh meluncur ke web si jago, bisa sih masuk member area. Tapi tak ada menu untuk chat dengan CS. Padahal bilangnya layanan chat 24 jam loh. Mulai deh kesel...browsing cara forwarding domain. Intinya harus masuk CP untuk manage domain. Coba-coba langsung masuk ke dashboard blogger untuk setting domain forwarding (istilah di dasboard adalah ubahsuaian). Tapi gagal karena domainnya belum disetting. Alih-alih berhasil, usaha malam itu hanya bisa saya akhiri dengan kirim pertanyaan via member area.

Siang hari berikutnya, saya buka member area dan sudah ada jawaban dari CS. Bahwa setting forwarding domain akan dilakukan oleh teknisi. Untuk itu saya diminta mengirimkan email dan password untuk login ke blog ini. Ehhhh... password? Kebetulan siang itu box chat muncul, jadi deh langsung tanya-tanya ke CS dengan inisial B. Jawabnya : "sebentar ya..." Terus dia left chat. Sabaar. Sebentar kemudian CS lain dengan inisial P online. Saya ulang tanya lagi, eh dia malah left chat. Aarrrgggh... bete.. Ini penjual nggak profesional banget deh. Beda banget sama tempat saya beli domain dulu. CS selalu standby 24 jam dan chat dikirim ke email.

Tak lama muncul lagi CS lain dengan inisial W. Dia minta maaf katanya ada gangguan jaringan. Permintaan maafnya lumayan mengurangi bete ^-^. Tapi dia bilang solusinya memang harus kirim email dan password. Doooh... Saya keukeuh nggak mau untuk kirim password. Iya sih nanti password bisa diganti. Tapi nggak nyaman memberi tahu password pada orang yang bahkan sama sekali tidak saya kenal.

Langsung deh saya todong solusi lain. Saya juga bilang kalau saya tak bisa login ke link CP di email. Saudara W jawab kalau pagi tadi sudah kirim email lagi yang isinya pembaruan link. Saya memang belum buka email sih. Baru lihat saja di HP kalau ada email baru. Langsung deh meluncur ke email dan klik CP. Oke...berhasil. 

Tapi siang itu baru sampai di situ. Berhubung Elo sudah riweh, wajib off. Begini sih dilema emak-emak menulis hehehe. Siang-siang online di laptop memang bukan waktu yang tepat. Jadi deh, sampai sekarang saya juga belum coba utak-utik lagi. Mudah-mudahan nanti ada waktu yang enak untuk belajar itu. Menyesal sih, kenapa waktu itu buru-buru beli domain di situ. Seandainya beli di tempat yang dulu pasti sudah enak. Eh tapi mesti berpikir positif supaya tidak bete berkepanjangan. Mungkin ini salah satu cara untuk menambah pengetahuan baru. Mungkin ini salah satu hal lucu dalam proses saya ngeblog. Apa memang cara forwarding domain web replika berbeda dengan blog? Pertanyaan yang mungkin sederhana bagi para suhu, tapi masih belum saya tahu. Ah ya, nanti-nantinya saya akan tahu. #optimis

Jadi....jadi...sementara ini masih belum bisa meluncur dengan domain baru deh.

2 komentar untuk "Menunggu Dot Com"

  1. he he he kenapa nggak nanya teman-teman blogger dimana mereka beli domain dulu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sok yessss gitu mbak judulnya hahahaa...

      Hapus

Terima kasih atas kunjungannya. Mohon tidak meninggalkan link hidup dalam komentar ya :)